Kebahagiaan Hati

Kebahagiaan…
Apa itu?
Siapa yang bisa menentukan dan mendefenisikan kebahagiaan itu kayak gimana?
Kamu bisa? Oh course…mungkin!!! Bisa aja kali…
Denger-denger nih, kebahagian itu adalah ketika punya materi yang berlimpah! Emang dasar materialis aja loe!, atau mungkin aja kebahagiaan itu ketika elo-elo pade hidup dikelilingi ama cewek cakep, kayak mulan jameela atawa cinta laura! Tapi, siapa yang jamin kamu bakal bahagia ketika kamu bisa menjalani kehidupan yang kayak begitu?.
Bagaimana kalo Q-ta bayangkan kejadiaannya lain. Kira-kira kayak begini nih. Gimana kalo kamu nyasar ditengah-tengah hutan yang gk berpenghuni kecuali dari jenis sahabatnya Tarzan tok. Tapi, kamu punya buanyak duit enz kamu ditemanin ama cinta laura. But, tanpa pasokan makanan yang bisa kamu komsumsi. Kira-kira kamu bakalan bahagia gk ya?? Alih-alih kamu bakal bahagia. Denger ocehan dan cara ngomong cinta laura ja, kamu mungkin bakalan enek buanget…truz, apa loe bakal telan tuh duit? Bakal tambah tersiksa dah badan enz bathin loe.
Sekarang loe tanya lagi dech ama diri loe sendiri, jadi yang namanya bahagia kayak gimana ya? Jangan-jangan yang namanya bahagia itu bakalan datang kalau kita punya banyak makanan? Gk juga dech kayaknya. Coz, betapa banyak orang yang gk pernah kekurangan makanan toh idupnya tetap ja tersiksa aliaz gk bahagia ghitu.

Saatnya melihat ma orang laen neh. Suatu hari saya ikut acara jalan-jalan di kebun binatang, Bukittinggi. Bareng ama anak2 kelaz 1 SMP UH, waktu itu saya berprofesi sebagai tenaga pengajar di sana! Saya melihat ada segurat kebahagian yang dirasakan oleh mereka waktu itu. Kecerian yang terpancar dari wajah mereka benar-benar memberi makna yang nyata tentang arti kebahagian. Padahal kalo dipikir-pikir, bentuk pelayanan dan akomodasi yang bisa mereka terima dari orang tua mereka bisa lebih membahagiakan daripada apa yang telah kami berikan.
Sekarang kamu jadi bingungkan? Saya sendiri juga bingung. Saya kayaknya juga gk bisa mendefenisikan apa itu bahagia. Bayangkan, kira-kira apa yang akan menjadikan anak-anak tersebut menjadi manusia paling bahagia di dunia ini? akhirnya, hari itu gw benar-benar bingung.
Sore harinya kami pulang kembali ke habitat asli sebagai penduduk yang tinggal dalam kehidupan asrama. Sesaat sebelum memasuki gerbang asrama saya sejenak tertegun ketika mendengar suara nyeletuk dari salah seorang peserta yang ada di dalam bis. “selamat datang kembali di penjara suci”
“stdz! welcome back to holy jail” Tiwi mengulangi pernyataannya kembali. Rupanya yang tadi berbicara adalah Tiwi, salah seorang senior dari kelas 2 SMA UH, yang di ajak sebagai pembimbing bagi juniornya pada acara tersebut. Sedikit info tentang Tiwi, kalau ada telaga yang selalu menenangkan, kamu akan menemuinya di mata seorang Tiwi. Perawakannya tenang, anggun, empati, pokoke cewek banget...:-)
Kembali kepada makna bahagia. Bisa kamu bayangin betapa tidak bahagianya mereka ketika memasuki gerbang tempat menunutut ilmu ini? Ada apakah gerangan? Terus dimanakah engkau wahai bahagia?!! Kembali saya pandangi wajah para peserta yang satu persatu melangkah lemah menuruni tangga bis, tercermin wajah penuh keletihan dibalik raut wajah mereka. Sekarang rasanya bahagia itu telah tiada.
Dengan sisa tenaga yang ada, saya melangkah menuju asrama. Disepanjang kaki melangkah saya menemukan wajah2 yang seakan tidak pernah merasakan kebahagian. Para murid laki-laki yang tampak kelelahan sehabis melaksanakan ritus olahraga yang sudah menjadi sebuah kegiatan yang tidak bisa dinikmati dengan perasaan bahagia, kegiatan ini bagaikan sebuah kegiatan para napi dalam penjara.
Padahal, di sekolah ini para muridnya berasal dari kalangan yang mempunyai tingkat kesehatan ekonomi menegah ke atas. Ternyata limpahan materi yang mereka miliki juga tidak dapat membeli kebahagian yang didambakan setiap orang. Tetap aja mereka seperti menjalani hidup dalam belenggu rantai kesengsaraan bathin yang dalam.
Pada malam harinya, perkataan Tiwi kembali melintas dalam pikiran saya. Tiwi yagn slama ini dipandang sebagai inspirasi pembawa kebahagian, toh akhirnya bisa juga mengeluarkan statement, betapa dirinya sedikit banyaknya tersiksa.Apakah ada hubungan antara kebahagian dengan penjara?.
Lama termenung rupanya memberi saya sebuah jawaban. Kebahagian bukanlah sesuatu yang dapat didefenisikan, juga bukan sesuatu yang terdapat dalam materi, juga bukan dalam kecantikan dan kecemerlangan otak seseorang. Ternyata bahagia terdapat dalam kebebasan HATI... bebaskanlah Hati kita dari belenggu penjara yang mengikat!! Maka kita semua akan merasakan kebahagian...
Suatu saat, mungkin kamu akan mendapatkan pertanyaan tentang apakah arti kebahagian? Dan dimanakah terdapat kebahagian tersebut? Akankah kamu mampu menjawabnya??? (no_free_an)

0 Comments: