Akan Seberapa biadabkah Obama???

Barack Obama? Hampir semua mata umat dibumi ini tertuju padanya. Presiden AS terpilih ini telah dilantik menjadi presiden ke 44 negara adikuasa tersebut pada tanggal 20 Januari 08. Issue perubahan dan anti perang yang dikumandangkannya selama kampanye, akan menjadi sesuatu hal yang ditunggu-tunggu realisasinya ditengah hegemoni AS atas dunia. Tak terkecuali umat Islam di seluruh penjuru dunia yang selama ini selalu menjadi sasaran kekerasan dan kedzaliman AS dengan berbagai kebijaknnya.
Afganistan, Irak, Iran, Suriah, Libya, Somalia, dan pembantaian di Palestina yang sampai saat ini masih terjadi, adalah segelintir potret kebiadaban pemerintah AS atas umat Islam. Akankah seorang Obama mampu memberi angin pedamaian bagi dunia ini dengan memberikan kebebasan bagi umat Islam dengan agama mereka? Banyak orang optimis dengan ketokohan Obama yang disejajarkan dengan mantan presiden kharismatik AS, Abraham Lincoln akan mampu mewujudkan perdamain itu. Dari berbagai survei di dunia, 67% masyarakat internasional pecaya Obama akan mampu melahirkan AS dengan wajah baru. (metrotvnews.com)
Keoptimisan yang sangat perlu untuk dipertanyakan. Optimis yang masih menyimpan tanda tanya yang sangat besar. Rasa optimis yang hanya bedasarkan janji dan sepak terjang Obama selama karier politiknya. Padahal sudah menjadi rahasia umum, dinegeri Paman Sam ini politik pragmatis plus dualisme sudah menjadi budaya yang mendarah daging bagi semua politikus.


Ini terlihat jelas dengan dualisme kebijakan pemerintah AS dalam menyikapi konflik Barat dan Islam. Khusus dalam menanggapi konflik Palestina Israel, Pemerintahan AS selalu pro dengan setiap kebijakan Israel. Sedangkan dalam menyikapi kebijakan pemerintah Palestina (Pemerintah Negara Islam secara umumnya) pemerintah AS senantiasa mengintervensi dengan memberikan stigma negatif terhadap kebijakan Pemerintah Muslim. Begitu juga dengan konflik kepemilikan Nuklir Iran yang akan menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Obama, sedangkan keberadaan reaktor nuklir Israel tidak pernah tersentuh oleh tangan Internasional. Zionis Yahudi boleh dikatakan sudah berkuasa penuh atas pemerintahan AS.
Dan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan kita melihat 90% yahudi Amerika adalah pemilih Obama, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS, dua posisi yang sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan luar negeri AS masing-masing akan di isi oleh Hillary Clinton dan Robert Gates, keduanya adalah sosok yang pro Israel, kepala staf gedung putih di bawah Obama adalah Rahm Emanuel seorang Yahudi Amerika. Dan masih banyak lagi fakta-fakta yang meragukan kita akan kemampuan Obama dalam mendamaikan dunia, khususnya terhadap Umat Islam.
Dalam sejarahnya Amerika adalah budak Zionis Israel. Setiap kebijakan Amerika tentang konflik Palestina selalu pro Israel, tidak peduli siapapun Presidennya. Tahun 1947 masa jabatan Harry S Trauman terjadi tarik ulur pembentukan negara Israel. Kemudian Presiden Trauman mengeluarkan statmen yang mendukung Rakyat Palestina. Sontak pernyataan tersebut menuai protes keras kelompok Yahudi. Dan hanya dalam hitungan hari Trauman berbalik mendukung sepenuhnya pendirian Negara Israel dan di sambut gembira Yahudi di seluruh dunia saat itu. Dan sebagai balas jasa, pemilihan berikutnya Trauman mendapatkan 74% suara Yahudi Amerika. (republika,18/01,2008) dan dukungan ini berlanjut sampai masa sekarang.
Sebegitu marahnya terhadap Bangsa Yahudi karena menjadi parasit dalam pemerintahan Amerika, seorang pemuda bernama Steven J Christopher asal negara bagian Michigan berniat membunuh Obama. Dalam pengakuannya ia menuliskan: “Saya ingin membunuh Obama sebagai domba korban. Ini tidak terkait dengan kebencian saya secara pribadi soal Obama. Dia berpidato bagus… Namun, saya tahu niat saya adalah demi kebaikan negara.”
“Saya bukan seorang rasialis dan itu bukan alasan utama saya membunuh dia. Niat saya didasarkan pada kebencian saya kepada parasit Yahudi yang membuat Amerika tunduk pada keinginan jahat mereka.” (kompas, 18/01,2008)
Sekarang, seberapakah kuatkah Obama dalam melawan arus lobi Yahudi?, seberapa tangguhkah Obama dalam bertahan dari desakan para donatur kampanyenya yang berasal dari Yahudi?, seberapa hebatkah Obama melawan 90% suara pendukungnya? Silahkan dianalisa sendiri.
Dan Maaf!!! Walau ia tinggal di Holywood, tapi dalam politik realnya, Amerika adalah cerminan terbalik dari Holywood. Ketika menonton realitas produksi Holywood, pandanglah dengan logika terbalik maka kita akan menemukan Amerika yang sebenarnya, The Real America.

Sebagai umat Islam akan sangat disangsikan sekali kualitas keimanan kita, jika Umat ini percaya begitu saja dengan Barack Obama akan mampu menyelesaikan urusan kita. Padahal Allah Ta’ala telah memperingatkan kita agar jangan pernah menyerahkan urusan Umat Islam kepada orang kafir. Sungguh celakalah Umat ini jika itu sampai terjadi.
Akan seberapa biadabkah Obama? Hanya waktu yang akan mampu menjawab semua ini.
Barack Obama? Ah!! Daripada memikirkannya saya lebih suka menahan sesak di dada ketika mendengar Khatib Jumat berbicara tentang masalah Palestina, menahan air mata ketika mendengarkan suara sendu Imam saat membaca Qunut Nadzilah setelah rukuk rakaat terakhir shalat wajib, suaranya seperti rintihan tangis Kaum Muslimin Palestina. [no_free_an]


0 Comments: